PARIMO, theopini.id – Untuk menekan adanya dugaan peredaran obat-obatan palsu, masyarakat diimbau membeli obat di sarana penjualan resmi.
“Saya mengimbau kepada suluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli obat, karena adanya dugaan peredaran obat palsu,” imbau Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Muhammad Basuki, saat menghadiri peringatan Hari Apoteker Sedunia, di Parigi, Kamis, 26 September 2024.
Baca Juga: BPOM Palu Dorong Apotek Terapkan Program Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar
Ia menyarankan masyarakat membeli di Apotek, Puskesmas dan Puskemas Pembantu (Pustu), agar dapat menekan peredaran obat palsu di Kabupaten Parimo.
Ia menyebut, indikasi adanya dugaan peradaran obat palsu di Kabupaten Parimo, karena terdapat pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui pasti, apakah hal tersebut dilakukan oleh tenaga kesehatan atau bukan.
“Saya melihat secara kasat mata adanya pelayanan kesehatan home to home,” ujarnya.
Dampak dari mengkonsumsi obat palsu ini, kata dia, sangat banyak. Salah satunya, menyebabkan keracunan, alergi atau yang diharapkan dapat menyembuhkan, malah menambah penyakit.
Terkait peredaran obat palsu tersebut, pihaknya sudah beberapa kali melakukan edukasi kepada masyarakat.
“Seperti, kalau ingat obat ingat apoteker, kalau ingat apoteker ingat apotik,” ujarnya.
Selain itu, Basuki juga mengungkap salah satu permasalahan pengobatan di Kabupaten Parimo, yaitu informasi dari mulut ke mulut.
Baca Juga: Kemenkes Klaim Kasus Baru dan Kematian GGAPA Turun
“Contonya, ada satu yang sakit kemudian menginformasikan ke orang lain, dan disampaikan lagi kelainnya,” imbuhnya.
Masyarakat berpikir pengobatan yang dilakukan sama. Padahal, kata dia, visiologi tubuh setiap orang berbeda. Sehingga, informasi pengobatan tersebut agak keliru, karena hanya dari mulut ke mulut.
Komentar