Gemar Menyapa Jadi Aksi Pencegahan Kekerasan Anak di Samarinda

SAMARINDA, thopini.idDinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur menggelar pelatihan fasilitator perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak, Kamis, 17 Oktober 2024.

Pelatihan diikuti 10 kader se-Kota Samarinda, yang merupakan implementasi dari aksi perubahan Gerakan Masyarakat Menyampaikan Pesan Perlindungan Anak (Gemar Menyapa).

Baca Juga: Sepanjang 2022-2024, Kekerasan Perempuan dan Anak di Parimo Tercatat 66 Kasus

“Perlindungan anak sangat penting, sebagai tanggung jawab bersama,” ujar Sekretaris DP2PA Kota Samarinda, Deasy Evriyanti, dalam sambutannya.

Melalui aksi perubahan Gemar Menyapa ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam menyampaikan pesan-pesan terkait perlindungan anak.

Ia mengatakan, perlindungan terhadap anak merupakan kewajiban utama kita. Sebab, mereka ialah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan negeri ini.

“Namun, kita masih menghadapi peningkatan kasus kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda,” ungkapnya.

Berdasarkan data SIMFONI PPA, terdapat peningkatan signifikan pada jumlah kasus kekerasan anak setiap tahunnya.

Pada 2020, kata dia, tercatat 154 kasus kekerasan. Sementara di 2023, jumlahnya meningkat menjadi 189 kasus dengan 230 korban.

Dalam pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjadi fasilitator di masyarakat. Mereka akan berperan penting dalam menyebarkan informasi, mendeteksi dini, mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap anak di setiap kecamatan serta kelurahan.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak, Erni Agus Wulan menambahkan kegiatan ini ini akan berlangsung selama dua hari, mulai sejak 17- 18 Oktober 2024.

Narasumber dalam pelatihan ini, di antaranya Fasilitator Nasional dari Kepulauan Riau, Sudirman Latif, Fasilitator bidang kesehatan tingkat provinsi, dr Vicca Yulia Insani serta Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) PPA Provinsi Kaltim, Rina Zainun.

Baca Juga: Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Seksual Jangan Takut Speak Up

Ia berharap, pelatihan ini dapat mencetak fasilitator yang mumpuni sebagai garda terdepan, dalam pencegahan terhadap kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda.

“Selain itu, dapat mendukung program Pemerintah Kota Samarinda sebagai Kota Layak Anak,” pungkasnya.

Komentar