SIGI, theopini.id – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sulawesi Tengah bersama mitra kerja PT Jasa Raharja dan Universitas Tadulako (Untad) melakun Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Desa Simore, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi pada Rabu, 5 Februari 2025.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan penyerahan bantuan Program Terpadu Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Perangkat Daerah (Tangguh Bersinar).
Baca Juga: Pemda Parimo Gencar Percepat Penurunan Angka Stunting
“Monev dan penyerahan bantuan yang dilakukan saat ini merupakan untuk yang terakhir kali dalam intervensi penurunan Stunting di Kabupaten Sigi,” kata Kepala BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah, Farida Lamarauna.
Ia mengungkapkan, dari laporan data Stunting terbaru di dua desa binaan tim BRIDA Sulawesi Tengah, telah mengalami penurunan dari intervensi yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
Sebelum adanya intervensi melalui program Tangguh bersinar, di Desa Simoro terdapat dua anak yang mengalami Stunting, dan empat anak dengan status berisiko Stunting.
“Setelah dilakukan intervensi, kini Desa Simoro dinyatakan zero Stunting dan anak berisiko Stunting juga turun menjadi dua anak,” ujarnya.
Sedangkan di Desa Tuva, terdapat empat anak dengan kasus Stunting dan berisiko sebanyak sebanyak 10 anak.
Dengan intervensi tersebut, kini terdapat dua anak Stunting dan yang berisiko Stunting turun menjadi tiga anak di Desa Tuva.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Sulawesi Tengah, Putu Agus Erick Sastrawirawan, menjelaskan, Jasa Raharja merupakan Badan Usaha Millik Negara (BUMN) yang wajib berkontribusi untuk daerah.
“Selaku kepala cabang, saya sangat mendukung penuh terhadap program-program ke depan, dalam upaya peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, Jasa Raharja bisa berkontribusi pada program daerah didukung oleh pembayaran pajak bermotor, yang dibayarkan melalui Kantor Samsat.
“Ketika pembayaran dari pajak yang bersamaan juga pengutipan Jasa Raharja, nantinya akan kita kontribusikan kembali pada daerah-daerah yang memerlukan,” jelasnya.
Senada, Kepala Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untad Palu, Lukman mengungkapkan, pihaknya telah melibatkan tiga tim dalam penanganan Stunting di Kabupaten Sigi.
Tim yang dibentuk, melakukan sosialisasi di Desa Simoro dan mengembangkan pemanfaatan sayur labu siam, untuk dijadikan makanan tambahan agar penurunan Stunting.
Baca Juga: Data SSGI 2023, Prevalensi Stunting di Parimo Meningkat 1,1 Persen
Selain pemfaatan labu siam, Untad Palu juga melakukan penerapan teknologi instalasi air, sehingga dapat langsung dikonsumsi.
“Saya pikir bukan hanya makanan saja yang perlu kita perhatikan, namun juga kualitas air dikonsumsi menjadi sesuatu yang berkontribusi untuk menjaga kesehatan kita,” pungkasnya.
Komentar