Theopini.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengimbau masyarakat yang terpapar, namun tidak bergejala, cukup melakukan isolasi mandiri dengan memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat.
“Bagi masyarakat gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih diatas 95 persen, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja. Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan Lansia,” ungkap Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 6 Februari 2022.
Menurutnya, jika masyarakat yang terpapar menjalankan imbauan, sesuai dengan aturan Kemenkes, dipastikan angka keterisian rumah sakit dapat berkurang hingga 60-70 persen.
Pihaknya kata dia, juga terus mengimbau dan mengingatkan masyarakat, agar sadar akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Meskipun varian Omicron tingkat kesakitan lebih rendah, namun kita tetap harus waspada. Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat,” tegasnya dr. Nadia.
Kemudian, cakupan vaksinasi dosis lengkap, terutama untuk lansia dan anak-anak, juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin booster untuk memperkuat imunitas kelompok.
Kemenkes mencatat per hari, Minggu, 6 Fabruari 2022, sekitar 13.00 WIB, secara nasional jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 18.966. Artinya, tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35% dari 81.235 kapasitas tempat tidur yang tersedia.
Meskipun angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit. Pasien yang masuk ke rumah sakit juga cenderung menunjukan gejala ringan, atau tanpa gejala sama sekali.
“Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” ujar dr. Nadia.
Dia pun menyampaikan, bahwa ada kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus yang tinggi dalam dua hingga tiga minggu kedepan.
“Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat dari pada varian of concern Covid-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” tuturnya.
Laporan : Suryadi/**
Komentar