KALTIM, theopini.id – Wakil Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Dr. H Rusmadi mengatakan, pihaknya memiliki visi yang kuat, membangun Kota Samarinda sebagai pusat peradaban.
“Mengingat Kota Samarinda, dalam ekosistem pengembangan Ibu Kota Negara (IKN), diposisikan oleh pemerintah pusat sebagai jantung,” ungkap Rusmadi, dalam pertemuan silaturahmi bersama Pemda Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, belum lama ini.
Dia menyadari, Kota Samarinda masih belum maju dibandingkan daerah lain di Tanah Air, namun karena Kaltim ditetapkan sebagai IKN, pihaknya harus mempercepat akselerasi agar dapat memberikan perubahan menuju pusat peradaban.
Menurut dia, tak jauh berbeda dengan kabupaten/kota lain di Indonesia, pemerintah Kota Samarinda juga telah menyusun program unggulan, yang mengawalinya dengan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
“Perhatian kami kepada pemberdayaan masyarakat, bagaimana menciptakan manusia yang religious, unggul dan berbudaya. Kami tetapi menempatkan budaya dan peradaban ini sebagai salah satu poin penting, karena jangan sampai perilakunya jauh dari kesantunan,” papar Rusmadi.
Kemudian, berkaitan dengan ekonomi kota, dimana Kota Samarinda telah memiliki bandara, dan jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Ia menyebut, pembangunan kedua infrastruktur tersebut, menjadi pertimbangan pemerintah pusat menetapkan Kaltim sebagai IKN.
Hanya saja, konsekuensi sebagai IKN yakni, kemacetan akan terjadi. Sehingga, infrastruktur akan mengarah pada transportasi masal dan modern.
“Meskipun, anggarannya tidak dapat sepenuhinya dilakukan oleh pemerintah kota, karena APBD yang terbatas,” ungkapnya.
Berikutnya kata dia, yakni transparan dan akuntabel yang menekankan tentang pentingnya ruang bagi masyarakat, untuk ikut mengambil bagian dan berpasrtisipasi dalam pembangunan.
Selain itu, insfrastruktur, lingkungan kota, mendapatkan perhatian pemerintah kota, untuk meningkatkan keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
“Diketahui, Kota Samarinda masih bersoal terkait banjir pada waktu hujan. Tetapi, satu tahun dibawa kepemimpinan Wali Kota, Andi Harun, sudah mulai berkurang,” kata dia.
Rusmadi menjelaskan, pihaknya memposisikan Kota Samarinda sebagai kota bisnis, jasa dan perdagangan, sehingga, harus mendapatkan manfaat lebih pada penetapan IKN.
Adapun 10 program Kota Samarinda yakni :
- Program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat (Pro-Bebaya), dengan alokasi anggaran Rp100 juta pe RT di awal 2022.
- Program pengedalian banjir dan pembangunan sistem drainase modern
- Program pembangunan sistem transportasi massal modern, dan ramah lingkungan (Subway dan Skytrain-Monorail)
- Program Security Number (Satu Kartu Untuk Semua Layanan)
- Program Smart City Plus, sebagai kota masa depan
- Program “Docter On Call” untuk kondisi darurat, Lansia dan Balita
- Program bantuan peralatan dan sarana pendidikan, untuk menunjang pendidikan gratis 12 tahun
- Program pengembangan Badan Usaha Milik RT (Berbasis Kelurahan)
- Program pengembangan ruang terbuka hijau, taman rekreasi, 1 kelurahan, 1 playground
- Program penciptaan 10.000 Wira Usaha Baru (Start Up)
Laporan : Novita Ramadhan
Komentar