PMD: 850 Desa di Sulteng Belum Miliki Aksas Internet

PALU, theopini.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Mayarakat dan Desa (PMD) Sulawesi Tengah (Sulteng), Mohamad Nadir, mengatakan sebanyak 850 desa tersebar diseluruh daerah setempat, belum memiliki akses internet.

“Dari total 1.842 desa di Sulteng, sebanyak 942 desa sudah memiliki akses internet. Sementara 850 desa lainnya belum memiliki akses, ” katanya di Palu, dikutip dari Republika.co.id, Sabtu, 21 Mei 2022.

Baca Juga : Delapan BTS Berbasis 4G di Kabupaten Parimo Telah Beroperasi

Dia mengemukakan, saat ini internet menjadi salah satu pendongkrak penting pembangunan di desa. Jika suatu desa memiliki akses internet, maka warga setempat dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dengan orang luar, tanpa harus keluar dari wilayah tersebut, untuk mempromosikan potensi-potensi desanya.

Sebaliknya jika suatu desa tidak memiliki akses internet, maka warga yang bermukim di sana akan terisolasi dari dunia luar, karena minim memperoleh informasi terbaru.

“Sehingga berdampak pada melambatnya pembangunan suatu desa dan warganya,” katanya.

“Untuk mengatasi itu secara bertahap tiap tahun, mulai 2022 hingga 2024 kita menyediakan akses internet di desa-desa di Sulteng. Ini menjadi salah satu program utama Pemerintah Provinsi Sulteng dan dibantu oleh Kementerian Desa karena Kementerian Desa juga punya program untuk menyediakan akses Internet di 3.000 desa di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga : Ketersediaan Akses Internet di Parimo Diharapkan dapat Mendorong IPM

Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh mengatakan, jika internet telah tersedia di suatu desa, hal yang paling penting untuk dilakukan berikutnya yakni memastikan jaringan internet di desa itu stabil.

Dengan demikian seluruh warga desa dapat mengakses internet untuk kepentingan pengetahuan dan meningkatkan taraf hidup dan pembangunan di desa.

“Ini salah satu cara mentransformasi pembangunan di desa. Jadi bagaimana desa dapat menjadi basis untuk meningkatkan pembangunan di daerah. Makanya kami bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan vendor di bidang kelistrikan yang merupakan anak perusahaan PLN untuk menstabilkan jaringan internet di desa,” kata dia.***

banner 1280x250

Komentar