Jokowi Tinjau Infrastruktur Penyedia Air Baku Kawasan IKN Nusantara

KALTIM, theopini.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi), meninjau progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 22 Juni 2022.

“Bendungan yang terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku ini akan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan air baku dan mereduksi banjir kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,”ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mendampingi Presiden.

Baca juga : BNPT Bersama PUPR Resmikan Rusun Ponpes Walisongo di Poso

Dia mengatakan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dioptimalkan fungsinya untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter/detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter/detik.
Selain itu,

bendungan Sepaku Semoi juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan IKN sebesar 55%.

“Dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi penyediaan air baku IKN masih cukup hingga 2030. Ke depan kita juga akan tambah dengan membangun Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu,” kata dia.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko mengatakan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi terus dikerjakan agar fungsi utama sebagai penyedia air baku dan mengurangi risiko banjir kawasan IKN segera dimanfaatkan.

Progres konstruksi Bendungan Sepaku Semoi telah mencapai 56,72% dan ditargetkan selesai pada awal 2023.

“Sesuai kontrak bendungan selesai pada Desember 2023, tetapi arahan Bapak Menteri PUPR dipercepat lebih awal untuk segera mendukung sumber air baku kawasan IKN. Kami siapkan air bakunya kurang lebih untuk1,5 juta penduduk,” kata dia.

Baca juga :Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Rusus MBR di Gorontalo

Diketahui, bendungan Sepaku Semoi dibangun dengan skema kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp 556 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO).

Bendungan ini didesain dengan tipe urugan tanah homogen dengan luas genangan 280 hektare dan kapasitas tampung 10,6 juta m3.

Komentar