Pedagang Hewan Kurban di Makassar Kena Dampak Penyebaran Virus PMK

MAKASSAR, theopini.id – Pedagang hewan kurban di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengaku mendapatkan dampak dari penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak.

Dikutip dari CNNIndonesia, para calon pembeli hewan kurban meminta kelengkapan sertifikasi kesehatan sapi yang mereka jual menjelang hari raya Iduladha 1443 H, 10 Juli mendatang.

Baca Juga : Jaga Keselamatan Masyarakat, Menag Terbitkan Edaran Pelaksanaan Kurban

“Ada pengaruh virus PMK, karena pembeli mencari surat kesehatan. Tapi dari dinas sudah memeriksa hewan ternak kami,” kata salah satu pedagang hewan kurban, Haji Kalu, Sabtu, 2 Juli 2022.

Sementara untuk harga hewan kurban yang dijual pada tahun ini berkisar antara Rp 11 juta hingga 25 juta per ekor.

Dia mengaku, harga itu ada kenaikan namun tidak begitu besar, jika dibandingkan tahun sebelumnya, meski saat ini ada virus PMK.

“Hewan kurban tahun ini sama dijual tahun kemarin, harganya naik sedikit kisaran Rp 11, Rp 12 dan Rp 20 juta hingga Rp 25 juta kalau yang besar-besar,” ungkapnya.

Penjualan sapi kurban tahun ini di tengah ancaman virus PMK, tidak terlalu mempengaruhi penjualan hewan kurban dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Penjualan sapi tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Tapi kita berharap ada peningkatan penjualan, karena waktu Iduladha masih lama,” ujarnya.

Baca Juga : Mentan SYL: Data Pelaporan Terkini, PMK Telah Terdeteksi di 18 Provinsi

Dia mengaku telah menjual hewan kurban sudah mencapai ratusan ekor. Bahkan, penjualan sapi kurban ini akan meningkatkan mendekati hari Iduladha nantinya.

“Saya sudah laku 100 ekor, tapi masih bisa lebih, kan waktunya masih lama Iduladha,” katanya.

Komentar