PALU, theopini.id – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengoptimalkan pengembangan kawasan pangan nusantara dengan target 15 ribu hektare.
“Ini merupakan program jangka panjang nasional, dalam mendukung pemenuhan pangan bagi penduduk Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur,” ungkap Kepala Dinas TPH Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, di Palu, Sabtu, 2 Juli 2022.
Baca Juga : Gubernur Sulteng Diminta Siapkan Konsepsi Pembangunan Pertanian
Menurutnya, rencananya dua komoditas utama yang ditanam di kawasan pangan nusantara adalah jagung dan kedelai.
Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah telah menyiapkan lahan 1.123 hektare di Desa Talaga, Kabupaten Donggala sebagai langkah awal.
“Di lahan itu disiapkan 261 hektare lahan untuk tanaman kedelai, dan 231 hektare untuk tanaman jagung, dan tidak menutup kemungkinan luasan lahan untuk peruntukan komoditas tersebut bisa bertambah,” kata Nelson.
Pemprov Sulawesi Tengah terus mendorong petani di daerah itu, agar lebih meningkatkan produksi kacang kedelai sebagai salah satu komoditas pangan yang dibutuhkan secara nasional.
Dia menyebut, Sulawesi Tengah memiliki empat daerah sentra kedelai, yakni Kabupaten Banggai, Poso, Donggala, dan Morowali Utara yang sejak lama sudah mengembangkan komoditas tersebut.
“Sejak program nasional di cetuskan Kementerian Pertanian upaya khusus padi, jagung, dan kedelai (Pajale), sampai ini petani masih tetap konsisten menanam komoditas itu dan kami mendukung petani meningkatkan produksi dan produktivitasnya,” kata dia.
Guna percepatan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman, pihaknya mendorong petani memanfaatkan kembali lahan tidur, serta percepatan pengolahan lahan pascapanen.
“Dorongan pemerintah daerah pada percepatan peningkatan produksi, salah satunya intervensi lewat bantuan muai dari benih, Alat, dan Mesin Pertanian (Alsintan) termasuk pupuk bersubsidi,” kata Nelson.
Selain itu, Pemprov juga mendekatkan pasar dengan mengupayakan harga beli komoditas layak diterima petani untuk memacu semangat mereka menanam.
Baca Juga : Atasi Ketergantungan Impor, Perlu Ekosistem Pemberdayaan Petani
Dinas TPH melaporkan, produksi kedelai Sulawesi Tengah di 2021 sekitar 2.020 ton biji kering, yang mana di tahun itu terjadi fluktuasi produksi, namun capaian ini dinilai sudah baik.
“Pada 2022 kami memprediksi produksi komoditas ini bisa mencapai 14.616 ton biji kering,” pungkasnya.
Komentar