banner 1280x250

BPOM Palu Gelar Monitoring dan Evaluasi Program KAFE OM

BPOM Palu Gelar Monitoring dan Evaluasi Program KAFE OM
Kepala Balai POM Palu, Agus Riyanto S.Farm, Apt, menyerahkan cendramata ke Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr I Komang Adi Sujendra, saat monitoring dan evaluasi program KAFE OM, Rabu, 13 September 2023. (Foto: istimewa)

PALU, theopini.idBalai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kota Palu, Sulawesi Tengah, menggelar monitaring dan evaluasi program KKN Asyik Fasilitator Edukasi Obat dan Makanan (KAFE OM), Rabu, 13 September 2023.

“Ini merupakan program KKN tematik bekerja sama dengan Universitas Tadulako,” kata Kepala Balai POM Palu, Agus Riyanto S.Farm, Apt, dalam sambutannya.

Baca Juga: Pola Asuh Tak Maksimal Sumber Utama Peningkatan Stunting

Menurutnya, program KAFE OM dimulai sejak 2020, dan kali ini mengangkat tema percepatan penurunan Stanting lewat edukasi kepada 10 ribu komunitas di 13 kabupaten/kota se Sulawesi Tengah.

“Dari 3 fakultas di Unversitas Tadulako, tersaring 100 mahasiswa yang sudah dibimbing selama 2 hari dari 2-3 Agustus 23, diberikan materi-materi yang akan disampaikan ke lapangan,” kata dia.

Hasil dari KKN tematik, kata dia, sangat menggembirakan karena sukses menjangkau 10.265 komunitas atau melampaui target 10 ribu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr I Komang Adi Sujendra menyampaikan terima kasih serta apresiasinya terhadap program KKN Tematik KAFE OM, sebagai upaya holistik dan kolaboratif menurunkan prevalensi Stunting.

“Peran lintas sektor dan program sangat diperlukan termasuk mahasiswa dalam memberi edukasi Stunting dan keamanan pangan,” kata Komang Adi, membacakan sambutannya.

Ia menekankan integrasi upaya penurunan prevalensi Stunting dengan pengawasan keamanan bahan pangan yang jadi wewenang BPOM.

Baca Juga: Serius Turunkan Stunting, Pemda Parimo Evaluasi Kinerja Penyuluh KB

Termasuk pula pemberian asupan gizi tambahan bagi ibu hamil, dan bayinya yang terindikasi Stunting dalam periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Sangat penting untuk diperhatikan (asupan gizi). Apabila ada indikasi kurang gizi (supaya diintervensi) agar tidak menjadi Stunting,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!