PALU, theopini.id – Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk daftar 10 besar provinsi dengan angka inflasi terendah di Indonesia, yang menyentuh 0,02 %.
“Capaian ini, merupakan hasil dari koordinasi dan sinergitas dari berbagai unsur yang tergabung dalam TPID,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Rudi Dewanto saat High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tengah di Palu, Selasa, 11 Februari 2025.
Baca Juga: November 2024, BPS: Inflasi Sulteng Capai 1,71 Persen
Ia mengingatkan, pentingnya kewaspadaan menghadapi tantangan inflasi jelang bulan sucil Ramadan dan perayaan Idulfitri.
Berdasarkan hasl rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), terpantau tiga komoditas pokok yang harus diwaspadai karena rentan menyumbang inflasi.
“Tiga komoditas penyumbang inflasi ini, ialah cabai, minyak goreng dan gula pasir,” bebernya.
Menurutnya, terdapat 244 kabupaten/kota di Indonesia yang berpotensi mengalami inflasi karena dampak kenaikan cabai.
Kemudian, sebanyak 162 kabupaten/kota di Indonesia berpotensi alami inflasi minyak goreng, dan 131 kabupaten/kota mengalami inflasi gula pasir.
“Mari bersama-sama kita antisipasi terkait tiga komoditas ini,” ujarnya.
Ia berpesan agar program Warung Komoditi Pangan (Warkop) terus digalakkan, guna menjaga stabilitas harga dan stok bahan pangan.
Termasuk, kata dia, mendorong program Warkop sebagai inovasi unggulan daerah untuk meraih TPID award ke depan.
“Begitu juga program dengan pasar murah yang terbukti menolong masyarakat untuk memperoleh bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau,” kata dia.
Rudi meminta proses bongkar muat bahan pangan di pelabuhan menjadi prioritas yang didahulukan, untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga.
Baca Juga: Inflasi Sulteng Terkendali, Sekda Novalina Apresiasi Kinerja TPID
Ia menekankan pengendalian inflasi harus berbasis data akurat, mempersiapkan mitigasi bencana dan pengamanan jalur distribusi pangan serta mengedukasi masyarakat. Sehingga, tidak melakukan aksi panic buying, pemborosan pangan dan penimbunan bahan pokok.
“Mari kita berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama,” pungkasnya.
Komentar