PALU, theopini.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terus mendorong pemerataan layanan kesehatan kritis di seluruh Indonesia.
Setelah bertahun-tahun layanan bedah jantung hanya terpusat di kota besar, Sulawesi Tengah kini resmi menjadi provinsi ke-27 yang mampu melakukan operasi jantung terbuka secara mandiri.
Baca Juga: 5,94 Persen Puskesmas di Sulteng Tidak Memiliki Dokter Umum
“Ini bukan sekadar pencapaian fasilitas, tapi simbol reformasi sistem kesehatan yang nyata,” ujar Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, saat meresmikan operasi perdana bedah jantung terbuka di RSUD Undata Palu, Jum’at, 1 Agustus 2025.
Dalam kunjungannya ke Palu, Menkes didampingi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr Reny A Lamadjido, serta Plt Kepala Dinkes provinsi, Wayan Apriani dan Direktur RSUD Undata, dr Hery Mulyadi.
Operasi jantung terbuka pertama ini, dilakukan berkat kolaborasi tim RSUD Undata Palu dengan tenaga spesialis dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta dan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Para ahli dari kedua rumah sakit pusat ini, memberikan dukungan teknis dan supervisi langsung di ruang bedah.
Menkes Budi mengungkapkan, saat awal dirinya menjabat Menteri Kesehatan, hanya ada sembilan provinsi yang mampu melakukan bedah jantung terbuka. Kini jumlahnya melonjak menjadi 27 provinsi.
“Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor dua setelah stroke, membunuh 275 ribu orang setiap tahun. Pemerataan layanan ini bukan pilihan, tapi keharusan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung soal keterbatasan layanan terhadap bayi dengan kelainan jantung bawaan. Dari 12.000 bayi yang lahir setiap tahun dengan kelainan jantung, hanya separuh yang bisa ditangani akibat keterbatasan tenaga medis dan fasilitas.
Baca Juga: Dinkes Parimo Telah Bantu Atasi Minimnya Dokter Spesialis RSUD Moutong
“Anak-anak ini tidak meninggal karena penyakitnya terlalu parah, tapi karena sistem kita belum merata. Ini tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Transformasi layanan jantung ini, merupakan bagian dari reformasi sistem kesehatan nasional yang baru benar-benar digerakkan sejak September 2022, setelah fokus awal kementerian tertuju pada penanganan pandemi COVID-19.
Baca berita lainnya di Google News
Komentar