Mendagri Dorong Pemda Aktif Kendalikan Harga Pangan

KENDARI, theopini.idMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan, pemerintah daerah harus lebih aktif memantau dan mengendalikan harga pangan, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda.

“Kalau daerah itu enggak akan terkendali kalau seandainya autopilot. Enggak ada upaya apa-apa. Enggak ada upaya membaca, punya data, dan enggak ada upaya melakukan intervensi. Ya itu autopilot,” tegas Tito saat membuka Gerakan Pangan Murah di Plataran eks-MTQ Tugu Religi, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, 26 Agustus 2025.

Baca Juga: Kemendagri Soroti Lemahnya Respons Daerah Hadapi Lonjakan Harga Pangan

Menurut Tito, langkah pengendalian harga pangan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat. Karena itu, ia mendorong pemerintah daerah menggelar rapat rutin dan membuat forum koordinasi yang lebih intensif, misalnya melalui grup WhatsApp yang melibatkan kepala dinas terkait, untuk memantau harga bahan pokok secara berkala.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti dinamika harga sejumlah komoditas yang perlu segera diintervensi, seperti cabai rawit, bawang merah, dan beras.

Pemerintah, kata dia, telah menugaskan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan 1,3 juta ton beras dari stok Bulog hingga Desember 2025.

Mendagri menambahkan, komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap ketahanan pangan terlihat dari peningkatan produksi beras nasional pada 2024–2025, yang membuat stok di Bulog mencapai lebih dari 4 juta ton. Namun ia mengingatkan, ketersediaan stok harus dibarengi dengan upaya menjaga stabilitas harga di pasar.

“Bahkan beliau (Presiden) menerjemahkan negara kita, negara yang merdeka, negara yang merdeka dari pangan. Adanya kekuatan pangan yang bisa menghidupi rakyatnya sendiri,” ucapnya.

Baca Juga: Gubernur Sulteng Matangkan Strategi Atasi Kemiskinan dan Stabilkan Harga Pangan

Ia menegaskan, menjaga inflasi pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen merupakan kunci untuk menyeimbangkan kepentingan konsumen dan produsen.

“Angka ini adalah angka yang menyenangkan konsumen dan menyenangkan produsen,” jelasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Komentar