PALU, theopini.id – Program BERANI Sehat yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, membawa perubahan besar dalam perilaku masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Jika dulu banyak warga menahan sakit karena khawatir biaya, kini rumah sakit kembali ramai oleh pasien yang datang dengan keyakinan bisa sembuh tanpa terbebani biaya pengobatan.
Baca Juga: Lonjakan Pasien RSUD Undata, Bukti Dampak Program BERANI Sehat di Sulteng
“Lonjakan ini bukan sekadar angka. Ini bukti nyata bahwa masih banyak masyarakat yang sebelumnya menahan sakit karena takut tidak mampu membayar. Sekarang, dengan hanya menunjukkan KTP, mereka sudah bisa berobat,” ujar Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, Senin, 6 Oktober 2025.
Menurut dia, sebelum program ini dijalankan, RSUD Undata Palu hanya melayani sekitar 200 hingga 300 pasien per hari.
Namun, setelah tujuh bulan program BERANI Sehat berjalan, jumlah pasien melonjak hingga 700 sampai 800 orang per hari.
“Kalau sekarang rumah sakit penuh, itu artinya rakyat kita sudah tidak takut berobat lagi. Dulu mereka memilih diam di rumah karena tidak punya biaya. Sekarang, berkat BERANI Sehat, mereka punya harapan untuk sembuh tanpa harus menjual harta benda,” tambahnya.
Dalam kurun tujuh bulan, lebih dari 102.000 warga Sulawesi Tengah telah memanfaatkan layanan kesehatan gratis hanya dengan KTP, dengan total biaya yang ditanggung Pemprov Sulawesi Tengah mencapai hampir Rp50 miliar.
Program ini, dinilai menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil, terutama yang selama ini kesulitan mengakses layanan medis.
Keberhasilan itu, turut dirasakan di RSUD Undata Palu, rumah sakit rujukan utama di provinsi ini. Direktur RSUD Undata Palu, drg. Herry Mulyadi, M.Kes mengakui, lonjakan pasien menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga medis. Namun, semangat pelayanan tetap dijaga dengan dedikasi tinggi.
“Kami berhadapan langsung dengan manusia yang sakit, dan tentu saja kami juga manusia yang bisa lelah. Tapi semangat kami tidak padam. Kami tidak alergi kritik, namun kami mohon agar kritik disampaikan dengan empati, bukan dengan hujatan,” ujarnya.
Ia menegaskan, tidak ada pasien yang ditolak di RSUD Undata, meski ruang rawat hampir selalu penuh. Melalui aplikasi Sehati, pelayanan kini dilakukan lebih cepat dan transparan, membantu pasien mendapatkan layanan tanpa birokrasi yang berbelit.
“Program BERANI Sehat sungguh luar biasa. Kami melihat sendiri bagaimana banyak kepala keluarga yang dulu terbaring lemah kini bisa kembali produktif. Dukungan Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur yang selalu hadir memberi semangat menjadi sumber kekuatan bagi kami semua,” ucap Herry.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kini tengah mempersiapkan langkah lanjutan, yakni meningkatkan kapasitas dan fasilitas RSUD Undata menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Baca Juga: BERANI Sehat Hadapi Tantangan Pembiayaan dan Distribusi Layanan di Daerah 3T
Perencanaan ini, mencakup modernisasi layanan, penambahan tenaga spesialis, dan peningkatan mutu pelayanan agar masyarakat bisa mendapatkan perawatan terbaik di daerahnya sendiri.
“RSUD Undata akan kita kembangkan menjadi rumah sakit kebanggaan Sulawesi Tengah, dengan fasilitas modern dan layanan berstandar internasional. Kita ingin rakyat Sulteng mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik di tanahnya sendiri,” tegas Gubernur Anwar.
Baca berita lainnya di Google News
Komentar