Soal Penundaan Umroh, Kemenag Akan Berkoordinasi dengan Kemenkes

Theopini.id – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan, jika kasus Covid-19 tidak bisa dikendalikan, maka penyelenggaraan ibadah umroh dapat dihentikan sementara. Namun, sebelumnya koordinasi akan dilakukan pihaknya dengan Kementerian Kesehatan.

“Jika ternyata memang tidak bisa dikendalikan ya pemerintah harus menyetop, melalui Kementerian Kesehatan,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, dikutip dari Republikasi.co.id, Minggu 16 Januari 2022.

Dia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah umroh di masa pandemi ini akan dihentikan sementara, karena sudah ada 11 tim advance terpapar Covid-19 varian baru omicron.

Kemenag saat ini hanya mengikuti ketentuan yang sudah ada, jika ada yang terpapar Covid-19 harus menjalani karantina. Apabila, jika tidak ada keputusan dari pemerintah, maka setiap orang bisa leluasa keluar masuk Indonesia.

Menurutnya, larangan ke luar negeri ini tidak hanya untuk kepergian dalam pelaksanaan ibadah umroh, tapi wajib bagi semua perjalanan luar negeri.

“Kalau tidak ada larangan orang bisa pergi kapan saja,” katanya.

Hilman memastikan, saat ini pihaknya sedang fokus bagaimana protokol kesehatan dapat dijalankan semua jamaah Indonesia, ketika berada di dalam dan luar negeri. Protokol kesehatan penting sebagai ikhtiar untuk tidak terpapar virus. 

“Mungkin itu tinggal kita fokus ke prokes saja,” katanya

Dia menyebut, orang terpapar Covid-19 bukan suatu hal yang baru di Indonesia, karena sebelumnya sudah jutaan orang terpapar virus ini. Pemerintah pun telah mengatasi masalah ini dengan menyiapkan tempat karantina bagi yang terpapar Covid-19.

“Kalau yang positif dari dulu udah jutaan ya biasa aja gitu. Kalau positif ya tinggal  karantina, sudah sudah ada mekanismenya,” katanya.

Saat ini kata dia, Kemenag sedang konsentrasi menyambut kepulangan jamaah umroh. Kemenag akan terus memantau perkembangan jamaah setelah pulang dari perjalanan ibadah umroh.

“Dari Kemenag berfokus pada kepulangan jamaah, kita pantau seperti apa kondisinya nanti apa yang bisa disiapkan untuk mereka,” pungkasnya.***

Komentar