Limbah Medis Jadi Sorotan, Ini Tanggapan RSUD Anuntaloko Parigi

PARIMO, theopini.id – Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, Sulawesi Tengah, dr. Revy Tilaar membenarkan adanya tumpukan limbah medis yang sempat menjadi sorotan Ketua Komisi IV DPRD setempat.

“Memang ada penumpukan limbah medis. Tapi sekarang sudah dalam proses pengangkutan oleh pihak ketiga, dan saat ini sudah memulai berkurang,” ungkap Revy, saat dihubungi di Parigi, Rabu 9 Februari 2022.

Dia mengatakan, pengelolaan sebelumnya ditangani langsung oleh RSUD Anuntaloko Parigi, karena fasilitasi pelayanan kesehatan pemerintah tersebut telah memiliki alat musnahan limbah medis.

Hanya saja, masyarakat kerap komplain dengan aktivitas pembakaran limbah medis, sebab khawatir asap yang dihasilkan akan membahayakan mereka.

“Makanya pengolahaan limbah medis RSUD Anuntaloko Parigi bekerjasama dengan pihak ketiga yang berasal dari Surabaya,” ungkapnya.

Menurutnya, pengelolaan limbah medis dengan sistem kerjasama memang membutuhkan biaya besar. Ia merinci besaran biaya per kilogram mencapai Rp50 ribu, dengan pembatasan kuota minimal 10 kilogram sekali angkut.

Ke depan kata dia, RSUD Anuntaloko Parigi akan mengadakan alat penhancur limbah medis untuk mengurangi berat limbah medis saat proses pengukuran yang dilakukan oleh pihak ketiga.

“Kami tetap akan bekerjasama dengan pihak ketiga, karena untuk menghindari komplain dari masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, kondisi alat pemusnahan limbah medis di RSUD Anuntaloko Parigi saat ini, dipastikan masih bisa dioperasikan, namun terdapat kerusakan pada bagian corong asap.

Revy pun memberikan respon positif, jika pemerintah akan memindahkan pemusnahan limbah medis tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Barat.

“Tidak masalah, kalau memang akan dipindahkan alatnya. Seluruhnya masih bisa beroperasi, hanya memang pada bagian corongnya yang rusak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Parimo, Feri Budiutomo, menyoroti limbah medis RSUD Anuntaloko Parigi, yang menumpuk tepat dibagian belakang bangunan fasilitas kesehatan milik pemerintah itu.

Bahkan, sorotan tersebut disampaikannya dalam halaman facebook pribadinya, dan menggunggah beberapa potongan video tumpukan limbah medis rumah sakit.

“Iyah, saya unggah status itu tiga hari lalu. Saat itu saya ada keperluan di rumah sakit, tidak sengaja melewati tempat pembuangan limbah medis di sana,” ungkap Feri saat dikonfirmasi, Minggu malam, 6 Februari 2022.

Laporan : Novita Ramadhan

Komentar