Dinkes: Belum Ada Pasien Teridentifisi Gejala Hepatitis Akut di Sulteng

PALU, theopini.id – Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan, hingga kini belum ada laporan pasien teridentifikasi gejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, di wilayah setempat.

“Sampai saat ini belum ada, khususnya di Sulawesi Tengah. Di Indonesia pun baru ada 14 orang yang terlapor, di antaranya Sumatera, Jawa dan Jakarta,“ ungkap Kepala Bidang, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Sulawesi Tengah, dr Jumriani, saat di temui di Palu, Rabu, 11 Mei 2022.

Menurut dia, anak dari usia 16 tahun ke bawah, rentan terkena hepatitis akut. Sementara sebaliknya, bagi yang berusia 16 tahun ke atas, tak akan lagi beresiko.

Baca Juga : Belum Ada Pasien Hepatitis Akut Ditangani di RSUD Anuntaloko Parigi

Penyebab hepatitis akut yang Aetiologinya belum diketahui (Announ Aetiologi) itu, kata dia, bisa saja berasal dari virus atau sebagainya. Saat ini, hasil penelitian pun belum mengetahui, apa penyebab penyakit tersebut.

“Kasus ini sudah terlapor dari tahun lalu, sekitar Oktober 2021. Tapi perkembangannya yang pesat mulai dari 21 April tahun ini,” kata dia.

Dia menyebut, Eropa merupakan Negara pertama yang melaporkan tentang penemuan hepatitis akut itu,  tepatnya di Kota London, Inggris.

Hingga saat ini sudah mencapai 167 kasus di 20 Negara, dan Indonesia sendiri telah ditemukan sebanyak 14 kasus dengan korban meninggal sebanyak tiga orang.

Terkait gejala-gejala penyakit hepatitis akut ini kata dia, di awali dari muntah, mual, diare dengan fases berwarna putih pucat, dan urine berwarna gelap.

Baca Juga : Kemenkes Investigasi Kontak Tiga Korban Hepatitis Akut

“Kemudian dari hasil Laboratorium fungsi hatinya, SGOT dan SGPT-nya tinggi di atas 500 mlg, dan biasanya kalau sudah mengarah ke berat terjadi gangguan pernafasan, sesak, kesadaran menurun dan mata putihnya menguning bersama dengan kulitnya,” jelasnya.

dr Jumriani menuturkan, gejala-gejal tersebut telah disampaikannya ke Dinkes kabupaten dan tim Surveilans, sehingga dapat lebih mewaspadai penyakit tersebut.

“Sekarang saya juga sudah membuat tim dari pihak rumah sakit dan Puskesmas, untuk melihat jangan sampai ada pasien yang terindikasi hepatitis akut ini,“ pungkasnya.

banner 1280x250

Komentar