Pasien yang Coba Kabur dari RSUD Anuntaloko Parigi Alami Gangguan Jiwa

Pasien yang Coba Kabur dari RSUD Anuntaloko Parigi Alami Gangguan Jiwa
RSUD Anuntaloko Parigi, Kabupaten Parimo menyebut, pasien yang mencoba kabur mengalami gangguan jiwa. (Foto : Novita)

PARIMO, theopini.id Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, Sulawesi Tengah, menyebutkan pasien yang mencoba kabur jelang penanganan operasi caesar, mengalami gangguan kejiwaan.

“Pasien tersebut mengalami gangguan jiwa. Mencoba kabur dari rumah sakit karena takut menjalani operasi caesar,” kata Direktur RSUD Anuntaloko Parigi, dr Revy Tilaar, di Parigi, Rabu, 3 Mei 2023.

Baca Juga: Pasien RSUD Anuntaloko Parigi Coba Kabur Jelang Operasi Caesar

Menurutnya, penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memang berbeda dari pasien pada umumnya.

Sebelum mendapatkan penindakan, pasien ODGJ harus ditenangkan dan diberikan pemahaman terlebih dahulu, agar proses penanganan berjalan dengan baik.

“Kejiwaannya harus ditenangkan dulu. Ketika stabil, baru pasien dioperasi caesar,” jelasnya.

Selain itu, pasien ODGJ yang dalam kondisi hamil juga disarankan menjalani proses persalinan dengan operasi caesar.

Sebab, dikhawatirkan bila pasien tersebut menjalani proses persalinan secara normal, tidak dapat bertindak dan akan membahayakan dirinya serta calon bayi.

“Apalagi persalinan anak sebelumnya, telah dilakukan dengan cara operasi caesar,” kata dia.

Dia menuturkan, pihak RSUD Anuntaloko Parigi akan membolehkan pasien tersebut, bila berkeinginan pulang.

Namun, dengan catatan permintaan tersebut dinyatakan langsung pihak keluarga, dengan alasan untuk menenangkan pasien.

“Boleh pulang, karena memang harus ditenangkan dulu. Bila sudah stabil, baru bisa mendapat penindakan,” pungkasnya.

Baca Juga: Gedung Berlantai 2 di RSUD Anuntaloko Parigi Dibangun Tanpa Tangga Darurat

Sebelumnya, seorang pasien yang diketahui bernama Sakina, warga Desa Kasimbar, Kecamatan Kasimbar mencoba kabur dari ruang bersalin, dan keluar dari pintu utara RSUD Anuntaloko Parigi.

Beruntung upaya melarikan diri itu, dapat dicegah oleh beberapa petugas medis, keluarga pasien dan para pengunjung rumah sakit, yang sempat melihat pasien kabur dengan infus yang masih menempel di tangan kirinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *