MANADO, theopini.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tenologi (Kemendikbudristek) memberikan apresiasi atas kolaborasi dan gotong royong Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut), dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), untuk transformasi pendidikan di wilayah tersebut.
“Gerakan transformasi di Sulut telah menjadi salah satu contoh praktik baik, bagaimana seluruh stakeholder dan ekosistem pendidikan mengambil peran dalam melakukan perubahan,” ungkap Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, pada puncak Goes to School Championship: Mapalus Pendidikan, di Manado, Sabtu, 1 Juni 2024.
Baca Juga: Nadiem Dorong Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di Kaltara
Gerakan tersebut, kata dia, salah satunya terlihat dari bagaimana konsistensi kolaborasi yang dilakukan melalui agenda Goes to School Championship: Mapalus Pendidikan, dalam upaya untuk mendorong literasi ekonomi bagi para pelajar, mahasiswa, dan guru di Sulut, terutama tentang cinta, bangga dan paham Rupiah.
“Kolaborasi dan gotong-royong adalah faktor penting yang selalu ditekankan oleh Kemendikbudristek dalam kebijakan Merdeka Belajar,” ujarnya.
Sebab, Kemendikbudristek menyadari Merdeka Belajar sebagai gerakan bersama, hanya akan terimplementasikan sampai ke tingkat akar rumput, apabila seluruh ekosistem pendidikan terlibat.
Pembentukan dan peluncuran Tim Transformasi Pendidikan, adalah bukti Merdeka Belajar diterima sepenuhnya Pemprov Sulawesi Utara.
“Ini merupakan hasil kerja keras, dan semangat dari pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota, serta BPMP Sulut, sebagai perpanjangan tangan Kemendikbudristek,” ujarnya.
Iwan pun menekankan, Merdeka Belajar adalah paradigma pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik, dan sebuah cara tepat, dalam melihat esensi transformasi pendidikan.
Baca Juga: BPMP Sulteng Gelar Rakor Terpadu Kebijakan Merdeka Belajar
Melalui kebijakan tersebut, kata dia, sekolah dan guru dapat benar-benar fokus menjalankan tugasnya, yaitu mendorong pembelajaran di kelas sesuai tingkat kompetensi siswa.
“Esensi Merdeka Belajar, adalah menggali potensi terbesar para guru, dan peserta didik, untuk berinovasi serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tetapi benar-benar inovasi pendidikan,” pungkasnya.