PARIMO, theopini.id – Seluas 17 hektare sawah siap panen dan pemukiman warga di Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, terendam banjir disertai lumpur akibat luapan air sungai.
“Sebanyak 17 hektare sawah yang terendam itu berada di Dusun Gitgit, sementara untuk pemukiman yang terendam ada di dua desa yaitu Desa Balinggi Jati dan Desa Suli,” ungkap ungkap Anggota DPRD Parimo, I Ketut Mardika, Jum’at 28 Januari 2022.
Dia mengatakan, luapan air sungai terjadi akibat tingginya curah hujan pada Kamis, 27 Januari 2022, sekitar pukul 17:30 hingga 24.00 WITA.
Menurutnya, kerugian yang dialami petani akibat banjir mencapai ratusan juta rupiah, sebab dalam satu hektare sawah siap panen mencapai kurang lebih tujuh ton gabah.
“Apabila dikalikan 17 hektare maka kerugian mencapai 119 ton gabah,” ungkap Ketut Mardika.
Ditambah lagi, gabah milik warga yang selesai panen juga ikut terendam banjir, karena lebih dahulu mendapat jadwal panen.
Ketut Mardika mengungkapkan, jebolnya beberapa titik sungai pembuangan, menjadi sebab luapan air sungai terjadi setiap tahunnya.
Dia berharap, pihak Balai Sungai Wilayah III Provinsi Sulawesi Tengah dapat membantu penanggulangan tanggul yang jebol, karena meskipun telah dilakukan normalisasi, bila musim penghujan tiba pasti akan terjadi luapan.
“Selama ini masyarakat telah melakukan perbaikan secara swadaya, bahkan menahan air menggunakan puluhan pasir yang diisi ke dalam karung, namun tetap saja tidak mampu menahan luapan air,” ujarnya.
Saat ini masyarakat menginginkan pembangunan bronjong kurang lebih 75 meter. Sebab jika tidak segera diatasi, luapan air sungai seperti saat ini akan mengancam area persawahan, serta pemukiman masyarakat.
“Apabila tidak ada bronjong, tanggulnya itu akan jebol juga. Saya sebagai wakil rakyat sangat prihatin, olehnya saya berharap dinas terkait dapat membantu untuk mengatasi persoalan tersebut,” pungkasnya.
Laporan : Wawa Toampo
Komentar