PARIMO, theopini.id – Ada aktivitas tak biasa, dan menarik perhatian warga pada pelaksanaan Bulan Suci Ramadan tahun ini, di Kota Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Aktivitas tersebut, yakni lomba lari yang dilaksanakan disaat menggunggu tibanya waktu Sahur.
Dari pantauan media ini, lomba lari itu diikuti oleh kalangan pemuda dari berbagai desa, mulai dari Kecamatan Parigi, eks Kecamatan Parigi hingga Kecamatan Siniu, yang bergaris star di Tugu Mercury atau tepatnya jalan Pelabuhan Kelurahan Loji, Kecamatan Parigi.
Uniknya, meskipun tak ada embel-embel panitia penyelenggara kegiatan, dan sokongan dana pelaksanaan, baik pemerintah maupun perusahaan swasta setempat, lomba lari yang bisa disebut kompetisi antar desa tersebut, berjalan dengan tertib.
Bahkan, aman terkendali, tak ada kekhawatiran akan menciptakan gangguan atau ketidak nyamanan warga sekitar Tugu Mercury, meskipun ada sorakan dukungan dari para penonton untuk atlet unggulannya masing-masing.
Lomba lari yang berjarak kurang lebih 100 meter dari garis star dan finish di petengahan Jalan Pelabuhan itu, diikuti dua atlet yang bebas menggunakan atribut apa saja untuk sekali putaran pertandingan.
Ada pula wasit yang bertugas di garis star, tengah dan finish yang menambah keseruan lomba lari tersebut. Saya memperkirakan, para petugas itu merupakan warga setempat yang secara suka rela mengatur jalannya pertandingan.
Tampak juga beberapa anggota Polisi tanpa berpakaian seragam, mengikuti jalannya pertandingan, dan bisa dipastikan ikut mengamankan kegiatan tersebut.
Entah dari jam berapa lomba lari itu dimulai, namun sekumpulan orang mulai dari usia remaja, tua dan muda, hingga ibu-ibu yang membawa serta anaknya datang untuk menyaksikan keseruan pertandingan yang baru tahun ini dilaksanakan.
Saya pun ikut menyaksikan satu putaran pertandingan, pada Sabtu dini hari, 16 April 2022, sekira pukul 01.30 WITA. Dua atlet yang ikut lomba berasal dari Desa Pelawa Kecamatan Parigi Tengah, dan Desa Siniu, Kecamatan Siniu.
Kabarnya, lomba lari tersebut menjadi alternative para pemuda, usai kegiatan balapan liar jelang waktu sahur, dibubarkan dan mendapatkan larangan untuk digelar oleh anggota Kepolisian setempat.
Saran saya, anda yang berdomisili di Kota Parigi dan sekitarnya, serta ingin mencari aktivitas positif yang penuh dengan keseruan, bisa ikut meyaksikan lomba lari tersebut. Bahkan, menjadi peserta lomba untuk menantang adrenalin anda, sembari menunggu waktu Sahur tiba.***
Komentar