YOGYAKARTA, theopini.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong upaya peningkatan kapasitas wirausaha, dan life skill bagi perempuan Warga Binaan Perempuan (WBP), dalam menghadapi persiapan pada saat bebas dari masa hukuman.
Mendukung hal tersebut, Kemen PPPA bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Agung Bali menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kewirausahaan yang Berperspektif Gender melalui Pelatihan Tata Kecantikan dan Tata Rias bagi 100 orang perempuan WBP di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Yogyakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
Baca Juga: Kapolda Sulteng Terima Penghargaan dari Menteri PPPA
Pelatihan life skill yang diselenggarakan Kemen PPPA diperuntukkan kepada warga binaan pemasyarakatan yang masa tahanannya mendekati satu tahun, sebelum masa bebas.
“Hal ini bertujuan agar saat kembali ke keluarga dan masyarakat, para perempuan tersebut memiliki bekal life skill kerja dan kemampuan usaha untuk memulai kehidupan yang baru, serta mampu berkontribusi positif bagi kehidupan sosial dan perekonomian keluarga,” kata Menteri PPPA.
Menurutnya, rangkaian kegiatan bimbingan teknis dilaksanakan selama lima hari, dengan materi keterampilan di bidang tata kecantikan dan tata rias. Selain itu, peserta juga dibimbing untuk memahami bagaimana memulai usaha.
Dalam melaksanakan pemberdayaan dan pendampingan bagi para perempuan WBP, kata dia, sinergi dan kolaborasi diperlukan untuk meraih hasil yang efektif dan berkelanjutan.
Sehingga, pemberdayaan perempuan WBP bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, maka pendampingan dari hulu ke hilir harus dilaksanakan.
“Kami dari Kemen PPPA tidak bisa melakukannya sendiri, melainkan harus bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta juga memiliki program yang komprehensif kepada perempuan-perempuan rentan,” terangnya.
Menteri PPPA berharap upaya pemberdayaan perempuan WBP tidak berhenti sebatas pemberian pelatihan.
Pendampingan, dukungan pemasaran dan koordinasi permodalan usaha menjadi hal yang perlu diupayakan seluruh pihak.
Baca Juga: Menteri PPPA Pastikan Anak Pelaku Asusila di Parimo Dapat Perlindungan
“Setelah pelatihan ini, diperlukan assesmen potensi dan minat ibu-ibu WBP,” ujarnya.
Ia pun memberikan dukungan bagi para warga binaan untuk terus berkreasi, dan meningkatkan kualitas diri. Sehingga, ketika keluar dari lapas bisa meraih masa depan yang lebih baik.
Komentar