JAKARTA, theopini.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ancaman kelestarian bumi telah sampai pada titik yang sangat kritis, diakibatkan persoalan limbah sampah plastik.
“Sampah plastik merupakan salah satu limbah paling berbahaya dan baru dapat terurai pada ratusan tahun mendatang, termasuk di antaranya adalah sampah mikro plastik,” kata Menko PMK, dalam acara “Peluncuran Sosialisasi Pembuatan dan Pemanfaatan Eco-Enzyme, di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Desa Wisata Jadi Destinasi Favorit saat Libur Lebaran
Sampah mikro plastik dapat berbahaya karena dapat menyusup ke tubuh manusia melalui alat makan dan minum yang digunakan sehari-hari.
“Kita tidak tahu sudah berapa banyak mikro plastik yang menyusup ke darah kita. Setiap hari kita menggunakan alat makan dan minum dari plastik,” ujar Muhadjir.
Dia menegaskan, paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir harus ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru.
Paradigma baru itu, yakni sampah harus dilakukan dengan berbasis nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, baik untuk energi, kompos, pupuk, maupun bahan baku industri.
Baca Juga: Pemprov Sulteng Gelar Rakor Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Diketahui, sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi banyak negara di seluruh dunia. Menurut Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada 2022, terdapat timbunan sampah sekitar 35 juta ton, dan 33,3 persen di antaranya tidak terkelola, atau sekitar 11,7 juta ton.
Persoalan itu, ditengarai oleh tingginya jumlah penduduk beserta aktivitasnya yang tidak diiringi dengan pengelolaan sampah yang baik.
Komentar