JAKARTA, theopini.id – Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menegaskan komitmennya untuk membangun infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan sebagai warisan bagi generasi Indonesia menuju 2045.
Ia menilai, pembangunan infrastruktur bukan hanya proyek fisik, tetapi juga instrumen pemerataan sosial dan pemberdayaan manusia.
Baca Juga: Menteri Dody dan Dubes Belanda Bahas Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air
“Setiap infrastruktur yang kita bangun bukan hanya tentang kemajuan hari ini, tetapi tentang warisan yang kita tinggalkan bagi anak cucu kita. Infrastruktur yang bijak adalah yang mempersatukan, bukan memisahkan,” ujar Menteri Dody, saat membuka Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta, Jum’at, 10 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, arah pembangunan nasional kini difokuskan untuk memastikan infrastruktur memberi manfaat langsung bagi masyarakat di seluruh lapisan sosial, termasuk wilayah tertinggal dan kelompok rentan.
“Bagi kami, ruang kelas bukan sekadar bangunan; itu adalah pintu keluar dari kemiskinan. Ini bukan konstruksi, tapi pembebasan,” tegasnya.
Kementerian Pekerjaan Umum terus menata kebijakan pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan dan keadilan sosial, dengan mengacu pada komitmen global seperti Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement, dan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction.
Prinsip-prinsip tersebut, diterjemahkan ke dalam standar teknis dan sistem pengawasan nasional di setiap proyek pembangunan.
Dalam forum itu, Dody juga memperkenalkan arah kebijakan pembangunan Kementerian PU melalui visi PU608, yang merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045.
Visi tersebut mencakup tiga misi utama: efisiensi investasi (ICOR di bawah 6), penghapusan kemiskinan menuju 0%, dan pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029.
“Pendekatan ini diwujudkan melalui pembangunan irigasi untuk ketahanan pangan, rehabilitasi sekolah, peningkatan konektivitas jalan daerah, serta pengembangan zona terpadu pangan, energi, dan air,” kata Menteri Dody.
Ia menegaskan, infrastruktur inklusif adalah fondasi Indonesia Maju 2045, sebuah pendekatan yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan.
Baca Juga: Menteri Dody Terima Kunjungan Badan Bank Tanah, Jajaki Peluang Pemanfaatan Lahan
“Setiap jembatan, bendungan, dan fasilitas publik adalah investasi nilai, bukan sekadar struktur beton,” tuturnya.
Dengan paradigma tersebut, Kementerian PU berkomitmen menghadirkan infrastruktur yang kuat secara fisik, berkelanjutan secara lingkungan, dan adil secara sosial, memastikan manfaat pembangunan benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Baca berita lainnya di Google News
Komentar